Selalu terbiasa untuk sendiri dan
terabaikan
Tak membuatku peka terhadap kekecewaan
Ku berharap hari ini bukan saat
terakhir ku menatap matamu
Sakit yang teramat sangat untuk ku
tahan dihatiku
Kau adalah inspirasi duka dan tawa ku
Meski akhirnya ku menjadi seorang
pecundang
Tapi menatap senyummu dulu
Adalah keajaiban yang membuatku tenang
Sebesar apapun usahaku untuk tetap
melihat senyum itu
Selalu terhempas oleh kebodohanku
sendiri
Entah bagaimana caranya tetap berada
disampingmu
Disaat kau sudah tak menginginkan diri
ini
Ku rela menukar semua milikku saat ini
Hanya untuk kesabaran dan kekuatan
Untuk ku gunakan agar ku bisa tetap
berdiri
Berdiri
sendiri tanpamu dan terlupakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar